Sumatera Utara, (LW)
Batu Gantung adalah
sebuah pahatan alam berupa bebatuan yang terletak di Parapat, Sumatera
Utara. Jika Anda pernah melancong ke Danau Toba, pasti Anda tidak
melewatkan objek wisata ini. Hampir seluruh wisatawan domestik dan mancanegara
yang hendak ke Danau Toba dan Pulau
Samosir, mampir ke Batu Gantung ini. Kenapa diberi nama Batu
Gantung? Tidak lain adalah karena letak batunya yang tampak menggantung ke
bawah.
Batu ini terlihat menyerupai postur tubuh
manusia dengan posisi lurus ke bawah dengan keadaan terbalik. Banyak sekali
legenda yang berkembang di masyarakat secara turun temurun tentang asal muasal
terbentuknya fenomena alam ini.
Secara geografis, Batu Gantung terletak dalam jarak yang
tidak begitu jauh dari perairan Danau Toba. Persisnya terletak di Kota Parapat,
Sumatera Utara. Batuan ini akan membuat Anda terpana karena posisinya yang
memang menggantung dari bebatuan sekitar tebing. Ukuran tinggi dari objek yang
cukup menarik perhatian wisatawan ini adalah sekitar 2 meter. Sehingga, semakin
menyegarkan ingatan kita terhadap sosok manusia. Batu ini terlihat seolah akan
lepas dari tepian tebing dan ambruk jatuh ke bawah. Namun, dari dulu tetap saja
bebatuan tersebut menggantung dengan ajaibnya.
Area di sekitar batu
gantung cukup membuat Anda harus berhati-hati karena tebing tempat batu gantung
berada lokasi yang cukup tinggi dan anda perlu melihat ke bawah untuk dapat
menyaksikan secara penuh seputar detail batu gantung ini. Lokasi batu khas ini
berjarak sekitar 176 km dari ibukota Medan. Karena berdekatan dengan Danau
Toba, maka area Batu Gantung dikelilingi pemandangan yang sangat indah dan
suasana yang masih asri.
Keberadaan Batu
Gantung ini akan sangat menarik perhatian. Bentuknya yang tidak biasa
membuatnya banyak dikunjungi oleh para pelancong, terutama yang memilih Danau
Toba dan Samosir sebagai tujuan wisatanya. Maka dari itu, banyak objek wisata
lainnya yang akan jadi persinggahan Anda saat tiba di lokasi Batu Gantung.
Selain mengelilingi Kota Parapat itu sendiri, Anda juga dapat memenuhi hasrat
kuliner dengan masakan khas Sumatera Utara yang mudah Anda temui di sepanjang
Kota. Anda juga dapat memilih penginapan dengan tarif yang sesuai dengan budget
Anda
Pahatan alam Batu
Gantung memiliki ceritanya sendiri yang berkembang di masyarakat setempat.
Sebuah legenda tentang seorang gadis cantik bernama Seruni dan seekor anjing
kesayangannya yang sedang duduk di tepi tebing. Sang gadis merasa sedih karena
akan dijodohkan orangtuanya dengan lelaki yang tidak dicintainya. Dengan
pikirannya yang kacau, Seruni terjatuh saat berdiri dan bergantung di tepian
tebing. Sang anjing kesayangan pun berlarian ke rumah untuk memberitahukan
keadaan itu kepada orangtua Seruni agar gadis itu mendapatkan pertolongan.
Sekembalinya ke tempat Seruni bersama orangtuanya, Seruni yang hatinya masih
dirundung kesedihan justru berkata “marapat, marapat, marapat” kepada bebatuan
yang ada di dekatnya. Anjing kesayangannya pun berusaha menolong Seruni hingga
turut terjatuh. Batu tersebut terus merapat hingga menghimpit tubuh Seruni dan
anjingnya. Oleh sebab itu, tidak hanya batu gantung mirip tubuh manusia saja
yang ada di sana, melainkan juga mirip seekor anjing di sebelahnya. Dari itu
lah penduduk setempat terdahulu memberikan nama. (LW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar