Bukittinggi,(LW)
Rumah Gadang adalah
sebutan untuk rumah adat Minangkabau. Rumah ini memiliki keunikan bentuk
arsitektur yaitu dengan atap yang menyerupai tanduk kerbau dibuat dari bahan
ijuk. Halaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat bangunan yang disebut
Rangkiang. Rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi.
Rangkiang berasal dari kata Ruang hinyang,
yang kemudian mengalami perubahan bunyi menjadi Rangkiang.
Keberadaan rangkiang
di Minangkabau memiliki multifungsi. Rangkang yang berjejeran di halaman rumah
gadang menjadi ikon atau simbol kejayaan suatu kaum.
Rangkiang memiliki pintu kecil yang terletak
di bagian atas dari salah satu dinding singkok. Untuk naik ke rangkiang
digunakan tangga yang terbuat dari bambu. Tangga ini dapat dipindahkan, bila
tidak digunakan maka tangga ini akan disimpan di bawah kolong Rangkiang.
Secara fungsional
rangkiang dirancang untuk menanggulangi kaum atau orang yang mempunyai rumah
gadang dari paceklik, atau memenuhi kebutuhan dikala terdesak umpanya untuk
keperluan upacara adat, melewakan gala dan untuk persiapan atau cadangan dalam
keadaan mendesak, serta untuk keperluan panghulu ketika menjalankan tugas
sehari-harinya sebagai penghulu dan upacara adat lainnya yang di anggap
penting.
Rangkiang juga
memiliki beberapa jenis dengan fungsi dan bentuk yang berbeda, diantaranya:
Sitinjau Lauik
Rangkiang ini
digunakan untuk menyimpan padi yang akan digunakan untuk keperluan-keperluan
rumah tangga. Bentuk Rangkiang yang juga disebut dengan Kapuak Adat Jo Pusako
ini lebih langsing dibandingkan dengan Rangkiang yang lain, berdiri di atas
empat tiang dan terletak di tengah di antara rangkiang yang lain.
Sibayau-Bayau
Disebut juga Kapuak
Salang Tenggang, padi yang disimpan dalam Rangkiang ini digunakan untuk kebutuhan
makan sehari-hari anggota keluarga Rumah Gadang. Rangkiang yang letaknya di
ujung kanan ini berdiri di atas enam tiang, dengan bentuknya yang lebih besar
dari Rangkiang yang lain.
Selain itu, Rangkiang ini juga digunakan
untuk keperluan-keperluan upacara adat, misal upacara pengangkatan penghulu,
upacara pernikahan, aqiqah, sunat rasul dan lain sebagainya yang
diselenggarakan dalam Rumah Gadang.
Sitangguang Lapa atau Sitangka Lapa
Rangkiang ini digunakan
untuk menyimpan padi cadangan yang akan digunakan di musim paceklik. Bentuknya
sama dengan Rangkiang Sitinjau Lauik hanya saja Rangkiang ini diletakkan di
ujung kiri. Rangkiang ini juga disebut dengan Kapuak Gantuang Tungku.
Kaciak
Rangkiang ini
digunakan untuk menyimpan Padi Abuan yang akan dijadikan benih atau bibit yang
akan disawahkan. Pada umumnya, bentuk dari Rangkiang ini sama halnya dengan
bentuk dari Rangkiang Sitinjau Lauik, hanya saja bentuk atapnya yang terkadang
tidak gonjong.
Pada masa lalu
rangkiang menjadi bagian vital dalan mempertahankan kelangsungan kehidupan anak
kemenakan. Keberadaannya dijadikan sebagai indikator kekayaan seseorang semakin
banyak sebuah kaum memiliki rangkiang maka kedudukan mereka dalam masyarakat
semakin tinggi. Ada makna yang ditingggalkan oleh nenek moyang Minangkabau
terhadap filosofi Rangkiang, salah satunya berhemat
Melihat sepintas lalu, rangkiang tidak
berguna lagi dizaman yang serba modern
ini karena fungsinya sebagai lumbung telah tergantikan oleh bank sehingga
sebagai penghias dan pelengkap halaman rumah gadang. Akan tetapi kearifan dan
fungsinya sebagai lumbung dan cadangan tidak akan hilang digerus zaman.
Keberadaannya penting ditengah masyarakat.
Susunan rangkiang
yang berjejeran di halaman rumah gadang menunjukan betapa pentingnya rangkiang
dalam struktur sosial masyarakat Minangkabau. Kearifan lokal yang mulai hilang
bahkan hampir punah. Cara pandang yang mengajarkan masyarakat untuk berhemat.
Menuntut manusia Minangkabau untuk selalu siap siaga dalam kondisi apapun. Hal
ini sangat bermanfaat di negeri yang hampir selalu di rundung bencana,
diperlukan kesiapan.
Jadi rangkiang tidak
hanya sebagai lumbung padi akan tetapi rangkiang mengajarkan cara berfikir yang
lebih maju, mengajarkan kesiapan untuk menghadapi keadaan terburuk. Sehingga
kita perlu belajar filosofi yang terkandung dalam bangunan rangkiang. (006/LW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar