vidio slide


tampilan slide


Jumat, 28 November 2014

masjid tertua di Kab.Agam



Masjid Bingkudu
Salah Satu Mesjid Tertua Di Sumatera Barat


Agam, (LW)
Di tengah kecamuk Perang Paderi di wilayah Minangkabau, kaum Paderi mendirikan sebuah Masjid Antik yang kemudian dikenal dengan nama Masjid Bingkudu pada abad ke-18 Masehi. Masjid dengan arsitektur khas Minangkabau ini terletak di Jorong Bingkudu, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Masjid ini terletak pada ketinggian sekitar 1000 meter dpl, lokasinya yang berada di daerah bersuhu dingin dan ditambah letaknya yang tersembunyi diantara bukit dan pepohonan, menambah keeksotisan masjid ini.
Bentuk bangunan dari Masjid ini berupa panggung dengan tinggi kolong 1,5 Meter, sedangkan tinggi bangunan sampai puncak mencapai 35 Meter. Atap bangunan berbentuk tatanan atap bertingkat tiga yang dahulunya berbahan ijuk, sekarang sudah diganti dengan material yang lebih efisien mengingat susahnya mencari ijuk. Untuk memasuki areal ini, pintu masuknya berada di sebelah timur.

Senin, 24 November 2014

Rangkiang Simbol Kejayaan Kaum yang Kaya Filosofi

Bukittinggi,(LW)
Rumah Gadang adalah sebutan untuk rumah adat Minang­kabau. Rumah ini memiliki keunikan bentuk arsitektur yaitu dengan atap yang menyerupai tanduk kerbau dibuat dari bahan ijuk. Halaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat bangunan yang disebut Rangkiang. Rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi.
Rangkiang berasal dari kata Ruang hinyang, yang kemudian mengalami perubahan bunyi menjadi Rangkiang.

Rumah Gadang Simbol Kebesaran Adat Minangkabau






Bukittinggi, (LW)
Bagi masyarakat Indonesia, nama Rumah Gadang mungkin sudah tak lazim lagi terdengar. Rumah Gadang merupakan ru­mah adat tradisional khas suku Minangkabau Sumatera Barat. Rumah ini memiliki keu­nikan bentuk arsitektur yaitu dengan atap yang menyerupai tanduk kerbau dibuat dari ba­han ijuk atau biasa disebut gonjong.

Selayang Pandang Tentang TdS

Tour de Singkarak pertama kali diselenggarakan pada 2009. Awal mula ide iven balap sepeda internasional ini adalah diskusi antara Sapta Nirwandar yang waktu itu menjabat Dirjen Pemasaran Kementrian Budaya dan Pariwisata Indonesia dengan mantan Gubernur Sumatera Barat, Gamawan Fauzi; mantan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Marlis Rahman; mantan Bupati Solok, Gusmal; mantan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Sumatera Barat, James Hellyward dan mantan Kasbudit Wilayah Sumatera, Raseno Arya.

Perjalanan TdS Dari Tahun Ke Tahun







TdS tahun 2009
Inilah penyelenggaraan perdana Tour de Singkarak, berlangsung selama 5 hari (29 April - 3 Mei). Dengan jumlah 4 etape/stage melintasi 4 kabu­paten dan kota di Sumatera Barat, menempuh jarak total 459 km (285.2 mil). Grand start dilaksanakan di Kota Padang, di mana pada etape 1 TdS 2009 sepenuhnya mengitari Kota Padang sejauh 4 km. Dilan­jutkan dengan etape 2 Padang - Bukittinggi sejauh 92,3 km, etape 3a Bukittinggi - Sawah­lunto sejauh 90,2 km, dan etape 3b Sawahlunto - Danau Singka­rak sejauh 90,2 km. Kemudian ditutup dengan etape 4 dari Danau Singkarak menuju Danau Kembar (Danau Diatas dan Danau Dibawah) diakhiri de­ngan Grand Finish di Danau Singkarak sejauh 188 km.
Tour de Singakarak 2009 diikuti oleh lebih dari 100 peba­lap sepeda dunia yang terdiri dari 25 tim dan berasal dari 15 negara.

Ngalau Sungai Mintan



Kab. Solok Selatan (LW)
Gugusan Bukit Barisan Sumatera Barat menyimpan ribuan kekayaan alam, terutama goa-goa alami. Seperti Ngalau (goa) Indah di Payakumbuh, Ngalau Tarang di Kecamatan Kamang, Ngalau Loguang di Sijunjung ataupun Ngalau Sungai Mintan di Jorong Sungai Mintan, Nagari Batang Hari, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.

Jembatan Tinggi Silaiang Kokohnya Peninggalan Kolonial



Padang Panjang, (LW)
Jembatan Tinggi merupakan sebuah jembatan besi tua yang dibangun pada masa kolonial Hindia-Belanda. Jembatan ini sebenarnya merupakan jalur rel kereta api yang dilintasi oleh kereta api Padang menuju Padang Panjang. Tinggi dari tiang jembatan ini adalah sekitar 20 meter.

Tradisi Perang Ketupat

Bangka Belitung,(LW)

Tiap kali mendengar kata Ketupat, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah hidangan khas Lebaran dengan bungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda. Ketupat seolah tak pernah lepas dari perayaan Idul Fitri. Tak hanya itu, ketupat juga banyak dipakai sebagai pengganti nasi untuk aneka hidangan tradisional, seperti ketoprak, Gado-gado, Soto dan Sate.

Guci Badano Si Guci Ajaib

Pariaman, (LW)
Guci Badano adalah sebuah guci unik dari Kota Pariaman, Sumatera Barat. Guci ini terletak di halaman Masjid Badano Sungai Rotan. Guci Badano konon umurnya sudah berabad-abad. Bentuk guci ini cukup besar dan rendah. Benda ini merupakan peninggalan masa lampau yang penuh daya tarik budaya/spiritual. Menurut cerita penduduk setempat, Guci Badano ini merupakan peninggalan nenek moyang mereka, tidak di ketahui asal-usulnya, dulu Guci besar ini di temukan oleh beberapa warga desa saat sedang mencari ikan, di hulu anak sungai yang ada disekitar Masjid Badano.

Pantai Kata Pantai Yang Seindah Merangkai Kata-Kata









Pariaman, (LW)
Gugusan pantai Sumatera Barat, memberi keuntungan tersendiri provinsi ini. Keuntungan yang didapat bermacam-macam, mulai dari keuntungan mata pencaharian penduduk (nelayan), keindahan alam, hingga keuntungan pariwisata. Untuk sektor pariwiasata, pantai-pantai di Sumatera Barat mulai dikembangkan untuk menjadi lokasi pariwisata yang representatif agar menarik kunjungan wisatawan. Salah satu pantai di Sumatera Barat yang cukup mendapat perhatian wisatawan lokal maupun asing adalah Pantai Kata, Pariaman.

Selasa, 18 November 2014

Bunaken



Harta karun’  Terpendam  di Dasar Laut
Manado, (LW)
Apa yang anda bayangkan jika Tuhan memberikan anda kemampuan untuk bertahan hidup didasar laut. Tempat mana yang akan anda tuju untuk berwisata? Jika anda mempunyai kemampuan tersebut, ‘Lumbung Wisata’ merekomendasikan untuk berlibur ke Taman Nasional Bunaken yang berada di teluk Manado, Sulawesi Utara. Namun, walaupun kita kita dianugerahi kemampuan seperti itu, bukan menjadi suata halangan untuk menikmati keindahan Alam Bawah Laut Taman Nasional Bunaken dimana menyuguhkan sejuta keindahan.

Senin, 17 November 2014

Dekranasda Sumatera Barat Menggelar Lomba Disain Busana Muslimah

Padang, (LW)
          Dewan Kerajinan Nasional Daerah (dekranasda) provinsi Sumatera Barat bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi Sumatera Barat di penghujung tahun 2014 menggelar suatu acara yang berhubungan dengan hasil kerajinan dekranasda kabupaten kota di Sumatera Barat, yaitu “Penilaian delapan dekranasda  kabupaten kota

Bukittinggi Salingka Agam dan Para Perantau Minang



Bogor, (LW)
Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, begitu petuah yang disampaikan orang tua pada kita, saat berada di rantau. Kita harus mampu menyesuaikan diri dengan adat dan budaya perantauan. Agar kita diterima dan mudah menyesuaikan diri dengan wilayah baru.

Rabu, 05 November 2014

Jaraik Uma, Ornamen Eksotis Mentawai


Kab. Mentawai, (LW)
Jaraik merupakan ornamen etnik yang terbuat dari papan untuk penghias Uma (Rumah Adat) Mentawai. Jaraik berfungsi sebagai penghias tengkorak monyet. Tengkorak monyet biasanya didapat dari berburu monyet. Jaraik dipasang di atas jalan masuk, ke ruang dalam

Pantai Purus, Pantai ‘Kute’ Kota Padang

Padang, (LW)
Setiap wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang, sudah pasti akan direkomendasikan untuk mengunjungi salah satu pantai terindah di kota ini, Pantai Purus namanya. Lokasi pantai yang begitu dekat dari pusat kota dan akses kesana yang cukup mudah karena terletak di tepi jalan raya membuat setiap wisatawan akan tertarik untuk mengunjunginya.
Pantai Purus berada di bagian barat Kota Padang yang juga

Desa Wisata Kampuang Bunguih, Destinasi Wisata Air Nan Komplit



Padang, (LW)
Kota Padang memang kaya akan tempat-tempat wisata. Kota seluas kurang lebih 695 km2 ini membuat kekayaan wisatanya begitu melimpah. Wisata alam berupa hutan, silahkan datang ke Taman Hutan Raya Bung Hatta. Wisata budaya; randai, silat, tari piriang dsb. Wisata sejarah, kunjungi Kota Tua di kawasan sepanjang Batang Arau. Wisata kuliner, rumah makan bertebaran di ibukota Provinsi Sumatera Barat ini. Wisata religius, ada dua masjid tua berusia ratusan tahun yang terkenal; Masjid Raya Gantiang dan Masjid Muhammadan. Namun tetap saja andalan wisata Kota Padang

Sabtu, 01 November 2014

Dadiah

Yoghurt Ala Minangkabau

Bukittinggi, (LW)
Yoghurt, makanan yang akhir-akhir ini semakin digandrungi. Selain rasanya enak, ternyata telah dibuktikan sangat bagus untuk kesehatan. Tak heran, di berbagai tempat bahkan di mall mudah kita temui yoghurt.
Yoghurt adalah susu yang difermentasi. Yoghurt terbuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai atau soya. Namun saat ini Yogurt lebih banyak diproduksi dari susu sapi. Dari fermentasi tersebut menghasilkan tekstur seperti jel dan aroma yang unik dengan kecenderungan rasa asam.

Dadiah Yoghurt
Sebelum dikenal luas di Indonesia, yoghurt sudah dikenal di banyak negara di luar negeri. Ada satu hal yang menarik,  yoghurt yang terkenal di luar negeri, ternyata sama dengan makanan khas Sumatera Barat, yang sudah ada sejak zaman dulu. Di Sumatera Barat dikenal dengan nama “dadiah”.
Dadiah adalah yoghurt tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari susu kerbau. Dari segi bahasa, kata "dadiah" memiliki kemiripan dengan dudh, bahasa dari etnis Sindhi (India dan Pakistan). Sementara itu, kebiasaan orang Persia memakan susu fermentasi dengan bawang merah dan mentimun, mirip dengan kebiasaan memakan dadih yang dilakukan oleh orang Minangkabau pada masa dahulu.
Dadih difermentasi di dalam wadah dari bambu yang ditutup dengan daun pisang yang telah dilayukan di atas api. Proses fermentasi dilakukan dalam suhu ruangan dan berlangsung hingga terjadi penggumpalan sekitar 2 sampai 3 hari.

Makanan Sehat
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa dadiah mengandung bakteri baik yaitu asam laktat (Lactobacillus casei) yang potensial sebagai probiotik. Asam laktat di dalam dadih berperan dalam pembentukan tekstur dan cita rasa. Bakteri asam laktat dan produk turunannya mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti mencegah enterik bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegahkanker usus, anti mutagen, anti karsinogenik, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, dadih diduga efektif sebagai antivaginitis.

Dijual di Pasar-Pasar Tradisional
Karena makanan satu ini makanan tradisional, maka untuk menemukannya juga harus di pasar-pasar tradisional. Dadiah dapat ditemukan di Pasar Bawah Bukittinggi, Pasar Batusangkar atau Pasar Padang Panjang di Kabupaten Tanah Datar dan pasar-pasar tradisional lainnya.
Di pasar-pasar tersebut Dadih biasanya dikonsumsi sebagai sarapan pagi, dicampur dengan ampiang. Apa itu Ampiang? Ampiang terbuat dari beras ketan merah yang masih baru dari sawah, disangrai lalu ditumbuk hingga pipih. Hasilnya seperti flake atau pipih. Dadiah dan ampiang dicampur dalam satu wadah dan disiram dengan air hangat, kemudian dicampur dengan kelapa parut dan sedikit garam. Setelah itu tuangkan air gula merah secukupnya. Dadiah dapat juga dijadikan sebagai lauk pendamping nasi.
Cobalah kuliner khas satu ini bila anda jalan-jalan ke Sumatera Barat. (006/LW)