Yoghurt Ala Minangkabau
Bukittinggi, (LW)
Yoghurt, makanan yang akhir-akhir ini semakin
digandrungi. Selain rasanya enak, ternyata telah dibuktikan sangat bagus untuk
kesehatan. Tak heran, di berbagai tempat bahkan di mall mudah kita temui yoghurt.
Yoghurt adalah susu yang difermentasi. Yoghurt terbuat
dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai atau soya. Namun saat ini
Yogurt lebih banyak diproduksi dari susu sapi. Dari fermentasi tersebut
menghasilkan tekstur seperti jel dan aroma yang unik dengan kecenderungan rasa
asam.
Dadiah Yoghurt
Sebelum dikenal luas di Indonesia, yoghurt sudah dikenal
di banyak negara di luar negeri. Ada satu hal yang menarik, yoghurt yang terkenal di luar negeri, ternyata
sama dengan makanan khas Sumatera Barat, yang sudah ada sejak zaman dulu. Di
Sumatera Barat dikenal dengan nama “dadiah”.
Dadiah adalah yoghurt tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari susu kerbau. Dari segi bahasa, kata
"dadiah" memiliki kemiripan dengan dudh,
bahasa dari etnis Sindhi (India dan Pakistan).
Sementara itu, kebiasaan orang Persia memakan susu fermentasi dengan bawang merah dan mentimun,
mirip dengan kebiasaan memakan dadih yang dilakukan oleh orang Minangkabau pada masa dahulu.
Dadih difermentasi di dalam wadah dari bambu yang ditutup dengan daun pisang yang telah dilayukan di atas api. Proses fermentasi dilakukan dalam suhu
ruangan dan berlangsung hingga terjadi penggumpalan sekitar 2 sampai 3 hari.
Makanan Sehat
Dari beberapa
penelitian diketahui bahwa dadiah mengandung bakteri baik yaitu asam laktat (Lactobacillus casei) yang potensial sebagai probiotik. Asam laktat di dalam dadih berperan
dalam pembentukan tekstur dan cita rasa. Bakteri asam laktat dan produk
turunannya mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti mencegah enterik bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegahkanker usus, anti mutagen,
anti karsinogenik, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain
itu, dadih diduga efektif sebagai antivaginitis.
Dijual di Pasar-Pasar Tradisional
Karena makanan
satu ini makanan tradisional, maka untuk menemukannya juga harus di pasar-pasar
tradisional. Dadiah dapat ditemukan di Pasar Bawah Bukittinggi, Pasar
Batusangkar atau Pasar Padang Panjang di Kabupaten Tanah Datar dan pasar-pasar
tradisional lainnya.
Di pasar-pasar
tersebut Dadih biasanya dikonsumsi sebagai sarapan pagi, dicampur dengan ampiang.
Apa itu Ampiang? Ampiang terbuat dari beras ketan merah yang masih baru
dari sawah, disangrai lalu ditumbuk hingga pipih. Hasilnya
seperti flake atau pipih. Dadiah
dan ampiang dicampur dalam satu wadah dan disiram dengan air hangat, kemudian
dicampur dengan kelapa parut dan sedikit garam. Setelah itu tuangkan air gula
merah secukupnya. Dadiah
dapat juga dijadikan sebagai lauk pendamping nasi.
Cobalah kuliner
khas satu ini bila anda jalan-jalan ke Sumatera Barat. (006/LW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar